Senin, 24 Oktober 2011

Top 10 Mistakes in the Web Design

Sepuluh kesalahan yang sering ditemukan pada situs web adalah sebagai berikut:
a.       Bad search : www.bni.co.id
Pada situs tersebut, hasil pencarian yang didapatkan tidak optimal. Sebagai contoh ketika dilakukan pencarian dengan keywords ‘kurs’, hasil yang ditampilkan tidak ada yang sesuai. Bukannya menampilkan informasi kurs mata uang, yang ditampilkan justru informasi produk BNI yang di dalamnya terkandung kata ‘kurs’. Setelah mengecek di google, ternyata informasi kurs di situs resmi BNI menggunakan judul ‘nilai tukar mata uang asing’. Kemudian saya kembali ke situs BNI dan melakukan pencarian dengan keywords ‘nilai tukar mata uang asing’. Ternyata hasil yang ditampilkan tetap tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Kekurangan yang kedua dari situs ini adalah banyaknya hasil pencarian tidak ditampilkan. Akibatnya pengguna tidak bisa mengetahui berapa banyak hasil yang ditemukan dari pencarian yang mereka lakukan. Memang di samping setiap hasil terdapat nomor yang dapat dijadikan acuan untuk melihat banyaknya hasil yang ditemukan. Namun hal ini berlaku hanya jika hasil pencarian yang ditemukan sedikit.
           Kekurangan berikutnya adalah tidak ditampilkannya keywords pencarian dalam hasil sehingga pengguna tidak tahu pencarian apa yang tadi ia lakukan. Pengguna juga akan sulit mengetahui ketika terjadi kesalahan pengetikan keywords karena tidak ditampilkannya keywords tersebut. Ada baiknya judul halaman yang tadinya hanya ‘Hasil Pencarian’ diubah menjadi ‘Hasil Pencarian terhadap Keywords’. Cuplikan dari setiap hasil sebaiknya merupakan bagian yang mengandung keywords. Kemudian dalam cuplikan hasil pencarian, sebaiknya keywords dicetak tebal.
           Kekurangan lainnya adalah tidak ditampilkannya keywords yang disarankan ketika terjadi kesalahan pada pengetikan keywords. Akibatnya pengguna tidak tahu apakah keywords yang ia cari memang tidak ada atau terdapat kesalahan pengetikan pada keywords tersebut.
           Ketika keywords yang dicari tidak ditemukan, situs ini hanya akan menampilkan halaman kosong dengan judul ‘Hasil Pencarian’ di atasnya. Ada baiknya jika diberi pemberitahuan bahwa memang tidak ada hasil pencarian yang sesuai.
Berikut beberapa screenshot dari web tersebut:
hasil pencarian dengan keywords 'kurs'

Hasil Pencarian dengan Keywords 'kusr'

Hasil Pencarian dengan Keywords  'nilai tukar mata uang asing'
 
b.       PDF File for Online Reading : www.bps.go.id
Pada situs resmi BPS ini, artikel-artikel yang panjang akan ditampilkan berupa cuplikannya saja dengan link menuju artikel lengkap di bawah cuplikan tersebut. Artikel lengkap tersebut sayangnya ditampilkan dalam format pdf yang kurang disukai sebagian pengguna. Namun pada situs tersebut telah ditampilkan pemberitahuan bahwa link yang bersangkutan akan membuka halaman bertipe pdf sehingga pengguna bisa ‘mempersiapkan diri’.
Cuplikan Salah Satu Artikel di Situs BPS

c.       Not Changing the Color of Visited Links : www.indonesia.travel
ada situs ini tidak ada perubahan warna pada link yang telah dikunjungi. Akibatnya pengguna sulit mengetahui link mana saja yang telah dikunjungi karena tidak ada tanda yang menunjukkan bahwa sebuah link telah dikunjungi.
Salah Satu Link yang Telah Dikunjungi
Salah Satu Link yang Telah Dikunjungi

d.       Non-scannable Text : www.bps.go.id
Pada situs ini, artikel yang berukuran panjang memang akan ditampilkan cuplikannya saja. Namun cuplikan itu sendiri sudah cukup panjang. Sayangnya pada artikel-artikel ini format font yang digunakan seragam sehingga pengguna akan sulit melakukan scanning pada artikel-artikel tersebut. Ada baiknya jika kata-kata kunci dicetak tebal sehingga pembaca tahu bagian mana yang sebenarnya penting dari artikel tersebut. Jika suatu artikel menampilkan data yang teratur, ada baiknya data tersebut dimasukkan ke dalam sebuah tabel. Tidak ada salahnya juga jika kemudian data tersebut ditampilkan dalam bentuk grafik sehingga pengguna bisa segera menganalisis data tersebut.
Salah Satu Artikel di Situs BPS
 
Secara umum ternyata situs ini menggunakan format font yang seragam. Akibatnya pengguna sulit untuk membedakan mana informasi yang penting dan mana yang kurang penting.
Halaman Beranda Situs BPS
 
e.       Fixed Font Size : depkeu.go.id
Ukuran font yang kecil dan jarak spasi yang begitu rapat menyulitkan pengguna berusia lanjut untuk membaca situs ini. Tapi sayangnya ukuran tersebut tidak bisa diubah.
Halaman Beranda Situs Depkeu

f.       Page Title with Low Search Engine Visibility : megaclick.net
Situs ini menampilkan judul halaman yang sama pada label di setiap tab untuk semua halaman apapun seperti yang tampak pada gambar 10. Hal ini merepotkan ketika beberapa tab dibuka secara bersamaan. Pengguna tidak akan mampu mengenali halaman yang satu dengan halaman yang lain hanya dengan melihat label pada tab. Mereka harus membuka satu per satu tab untuk mencari halaman yang dimaksud.
judul pada tab browser
Selain itu, kekurangan lain dari situs ini adalah tidak adanya judul halaman untuk setiap halaman. Hal ini menyulitkan pengguna untuk mengetahui posisi mereka berada sekarang. Yang mungkin bisa membantu adalah adanya efek ‘tertekan’ pada menu halaman tempat kita berada sekarang.
halaman Site Directory
Halaman Beranda Situs Indonesia Travel 1

 
g.       Anything that Look Like an Advertisement : www.indonesia.travel
Situs ini mempromosikan acara-acara yang tengah diselenggarakan dengan menampilkannya di bagian kanan situs. Awalnya saya kira ini memang space untuk iklan dari sponsor, tapi setelah dilihat lebih teliti dan dibuka salah satu link-nya ternyata bukan. Hal ini sebaiknya diperbaiki karena pengguna seperti saya bisa saja menganggap bahwa bagian itu memang iklan dan melewati informasinya begitu saja.

Halaman Beranda Situs Indonesia Travel 1

Halaman Beranda Situs Indonesia Travel 2

h.       Violating Design Conventions : mamacheesies.com
Situs ini menggunakan background, format font, dan warna yang berbeda untuk setiap halaman yang berbeda. Penggunaan desain yang tidak konsisten ini dapat mengurangi kepercayaan pengguna pada web ini. Ketika berpindah dari satu halaman ke halaman yang lain mereka bisa saja bertanya-tanya. Sebenarnya saya masih ada di situs yang sama atau tidak? Kenapa halaman yang muncul seperti ini? Dan masih banyak lagi. Semakin banyak pertanyaan di pikiran pengguna, semakin banyak pula keraguan yang muncul terhadap sebuah situs web. Jika pengguna ragu pada suatu web, semakin besar kemungkinan web resebut akan ditinggalkan.

Halaman Beranda Situs Mama Cheesies
Halaman Bags Situs Mama Cheesies
Halaman Crocher Situs Mama Cheesies

i.       Opening New Browser Windows : www.shopstyle.com
Situs ini merupakan situs e-commerce di bidang fashion. Ketika saya memilih salah satu produk, sebut saja produk A, maka browser window baru akan dibuka. Browser window yang baru ini akan mengakses situs web asal dari produk A. Misalnya produk A berasal dari butik B, maka browser window baru akan tersambung ke situs web butik B. Hal ini bisa saja menyebabkan saya tidak kembali ke shopstyle karena ada kemungkinan saya tidak sadar bahwa sekarang saya sudah tidak ada di shopstyle melainkan di situs butik B.
Salah Satu Halaman di Situs Shopstyle
Window Baru yang Ditampilkan

 
j.       Not Answering User’s Questions : chachashop.com
Situs ini tidak menyediakan informasi yang jelas bagi para penggunanya. Seperti yang ditampilkan pada gambar 15, produk nomor 1-7 dihargai Rp 100.000 kecuali produk nomor 5. Lalu yang jadi pertanyaan, produk nomor 5 berapa harganya? Sayangnya tidak ada informasi yang menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu, situs ini juga tidak menampilkan detail produknya. Untuk produk baju misalnya, situs ini tidak menampilkan informasi bahan baju tersebut, ukuran yang tersedia, dan cara pencucian baju. Padahal informasi tersebut sangat diperlukan pengguna yang memang ingin membeli barang dari situs ini.
Bagian yang Tidak Jelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar