Senin, 24 Oktober 2011

Analisis Antarmuka Pencarian dan Hasil Pencarian (SERP)


Antarmuka pencarian pada situs www.indonesia.travel sekilas tampak sempurna, text box yang diikuti dengan button berlabelkan kata search di samping kanannya. Namun ternyata ada beberapa kekurangan yang masih dimiliki antarmuka tersebut. Text box yang digunakan telah diatur agar menampilkan kata search dalam kondisi default. Hal ini merupakan kesalahan yang sering dilakukan developer saat membuat sebuah situs web (Justin, 2011). Sebenarnya hal itu tidak perlu dilakukan karena hanya akan memperumit keadaan. Akan lebih sederhana jika text box dibiarkan dalam keadaan kosong untuk kondisi default.
antarmuka pencarian pada situs www.indonesia.travel
Kesalahan lain yang terlihat jelas adalah penggunaan button yang tidak clickable. Sebagian orang mungkin berpikir bahwa hal ini sepele, namun kesalahan sepele ini dapat membuat pengguna bertanya-tanya mengenai button ini. Dan ketika pengguna bertanya-tanya, perhatiannya akan teralihkan dari task yang seharusnya ia kerjakan. Bukan tidak mungkin hal ini membuat pengguna tidak dapat menyelesaikan tugasnya atau yang terburuk, meninggalkan situs web tersebut (Krug, 2006).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah posisi search box tersebut pada situs. Sebenarnya posisi yang diterapkan dalam web ini tidak bermasalah. Search box telah diletakkan di tempat yang mudah dijangkau mata pengguna. Sayangnya beberapa pengguna akan mengharapkan search box ini ada di pojok kanan atas sebuah situs (Travis, 2009). Karena itu tidak ada salahnya jika kita meletakkannya di tempat yang diharapkan pengguna.
Kapasitas karakter yang mampu ditampung text box tersebut adalah 26 karakter. Kapasitas text box yang dimaksud di sini adalah banyaknya karakter yang mampu ditampilkan text box, bukan maksimal karakter dari keywords. Cukup banyak untuk ukuran situs ini, namun tetap kalah dengan kapasitas text box google yang mampu menampung 61 karakter.
Selanjutnya mari kita beralih pada hasil pencarian yang ditampilkan. Pertama saya mencoba memasukkan keywords kosong (empty kerwords) dan menekan tombol enter pada keyboard. Kemudian didapatkan keluaran seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini.
hasil pencarian dengan empty keywords



Dari gambar tersebut terlihat bahwa sistem menampilkan pemberitahuan untuk memasukkan keywords. Hal ini merupakan satu nilai plus untuk situs ini karena mampu menangani empty keywords. Sebuah sistem pencarian harus mampu menangani empty keywords atau empty queries dengan baik jika ingin dikatakan sebagai sistem yang baik (Travis, 2009).
Kemudian saya mencoba melakukan pencarian untuk kata ‘borobuduur’. Ternyata sistem tidak berhasil menemukan file yang sesuai dengan keywords yang saya berikan. Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah tidak adanya pemberitahuan dari sistem bahwa mungkin saja terjadi kesalahan penulisan pada keywords yang saya masukkan. Memang pemberitahuan ini tidak terlalu mendesak karena di atas hasil setiap pencarian, telah ditampilkan keywords yang digunakan untuk pencarian tersebut. Sistem juga tidak memberikan keywords anjuran terkait dengan keywords yang saya masukkan.
hasil pencarian dengan keywords 'borobuduur'



Selanjutnya saya melakukan pencarian dengan keywords ‘borobudur’. Tidak lama kemudian beberapa hasil pencarian muncul di situs ini. Hal yang langsung menjadi pertanyaan saya adalah, “Ada berapa banyak hasil pencarian sih ini? Kok tidak ada keterangannya? Harus dihitung satu per satu kah?”. Situs ini memang belum menampilkan keterangan mengenai banyaknya hasil pencarian yang didapatkan. Padahal hal ini menjadi sesuatu yang harus ada pada suatu sistem pencarian. Hasil pencarian harus mampu menegaskan berapa banyak hasil yang didapatkan dan berapa banyak hasil yang ditampilkan di setiap halaman (Travis, 2009).
Hal lain yang menarik adalah cuplikan dari setiap artikel yang ditampilkan merupakan kalimat-kalimat pertama pada artikel versi lengkapnya. Kalimat-kalimat tersebut kadang tidak berhubungan dengan keywords yang dimasukkan. Akibatnya pengguna sulit untuk memutuskan mana artikel yang sesuai dengan keinginannya dan mana yang tidak sesuai. Akan lebih baik jika yang ditampilkan adalah cuplikan yang berhubungan dengan keywords-nya.
Situs ini juga tidak merubah warna link yang telah dikunjungi. Sehingga ketika dihadapkan pada hasil pencarian yang banyak, akan sulit mengingat mana link yang sudah kita kunjungi dan mana yang belum.
Hasil pencarian yang didapatkan ditampilkan dalam tab-tab sesuai kategori yang dibutuhkan. Rasanya ini cukup memudahkan pengguna untuk memilih artikel yang tepat sesuai kebutuannya.

hasil pencarian dengan keywords 'borobudur'


Berikut ini beberapa perbaikan yang bisa dilakukan untuk situs ini:
1.      Pindahkan search box ke pojok kanan atas situs dan tampilkan keywords yang dicari.
2.      Ganti button lama dengan button baru yang lebih clickable.
3.      Tampilkan banyaknya hasil pencarian yang ditemukan dan hasil pencarian yang ditampilkan di setiap halaman.
4.      Ubah warna link yang telah dikunjungi.
5.      Beri nomor pada setiap hasil pencarian.
6.      Ganti isi cuplikan dengan bagian artikel yang berhubungan dengan keywords dan cetak tebal keywords pada cuplikan.
7.      Geser nomor halaman ke bagian tengah agar lebih setimbang.
8.      Tambahkan keywords anjuran.

Hasil Perbaikan1


Hasil Perbaikan 2



Referensi:
Justin. 2011. 10 Usability Guiedlines for Designing the Search Interface [terhubung berkala]. http://usabilitygeek.com/10-usability-guidelines-for-the-search-interface/ [23 Oktober 2011].
Krug, Steve. 2006. Don’t Make Me Think! A Common Sense Approach to Web Usability, Second Edition. California: New Riders Publishing.
Travis, David. 2009. 20 Search Usability Guidelines [terhubung berkala]. http://www.userfocus.co.uk/resources/searchchecklist.html/ [23 Oktober 2011].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar